PERBEDAAN MUKMIN DAN FAJIR
Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata:
إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
“Seorang yang beriman melihat dosa-dosanya bagai ia sedang duduk di bawah gunung
yang akan runtuh, ia khawatir tertimpa. Sedangkan orang fajir (ahli maksiat),
melihat dosa-dosanya bagaikan lalat yang melewati hidungnya”
📗(HR. Bukhari 630)
Hasan Al Bashri rohimahulloh berkata :
المؤمن يعمل بالطاعات وهو مشفق وجل خائف والفاجر يعمل بالمعاصي وهو آم
“Orang yang beriman senantiasa melakukan ketaatan, namun ia juga senantiasa
takut, gemetar dan khawatir akan dirinya. Adapun orang fajir (ahli maksiat),
ia senantiasa bermaksiat dengan merasa aman”
📗(Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir, 2/265)