Artikel
Ponpes Al Manshur Al-Islamy

UJIAN HARTA

Hasan al-Bashri rohimahulloh berkata,

“Jika Alloh ‘azza wa jalla berkehendak, tentu Dia akan menjadikan kalian semua kaya, tidak ada yang fakir di antara kalian.. Jika Dia berkehendak pula, Dia akan menjadikan kalian semua fakir, tidak ada yang kaya di antara kalian..

Akan tetapi, (Dia menjadikan di antara kalian ada yang kaya dan ada yang fakir) untuk menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain, agar Dia melihat apa yang kalian perbuat..”

(Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawa’izhuhu – 36)

Memang harta adalah salah satu syahwat terbesar yang dimiliki manusia,
namun juga menjadi salah satu sebab mendekatkan diri kepada Alloh.
Harta menjadi tiang kehidupan seseorang. Ketika ia berusaha mendapatkan harta
yang halal untuk membeli rumah, menikah dan memiliki anak yang solih serta berbahagia
dengan keluarga dan hartanya, maka hal ini adalah amalan yang disyariatkan.
Mukmin yang kuat lebih baik dari yang lemah, seperti sabda Rasululloh shollalohu ‘alaihi wa sallam:

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ ـ لكن النبي عليه الصلاة والسلام رفيق قال :  وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ  .  رواه  مسلم عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

Dengan demikian ada anjuran menjadi hartawan apabila cara mendapatkannya sesuai dengan ajaran islam, sebab harta adalah kekuatan dalam pengertian kesempatan yang diberikan kepada hartawan dalam amal shalih tidak terbatas dan terhitung. Dengan hartanya ia bisa menikahkan para pemuda, mengobati orang sakit, menyantuni para janda dan memberi makan anak yatim dan orang miskin dan lain-lainnya. Oleh karena itu Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menjadikan mukmin yang kaya dekat dari derajat alim yang beramal dengan ilmunya, dalam sabda beliau:

لا حَسَدَ إِلاّ في اثْنَتَيْنِ : رَجلٌ آتَاهُ الله مَالاً فَهُوَ يُنْفِقُ منهُ آنَاءَ اللّيْلِ و آنَاءَ النّهَارِ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ الله القُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللّيْلِ وَ آنَاءَ النّهَار . متفق عليه

“Demikianlah harta dapat menjadi sebab seornag masuk syurga, namun juga bisa membuat seorang terbang terjerumus ke dalam neraka jahannam.”
Ternyata harta itu bisa menjadi nikmat bila dikeluarkan dan digunakan untuk ketaatan kepada Alloh dan akan menjadi bencana bila digunakan untuk keburukan. Hal ini tergantung kepada dari mana mendapatkannya dan bagaimana mengeluarkannya. Oleh karena itu, manusia akan ditanya dihari kiamat tentang hartanya dimana ia mendapatkannya dan kemana ia infakkan.

Kategori: 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UJIAN HARTA
envelopephone-handsetlocationlaptop-phonebubbleclockmenuchevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram