27 Desember 2023
246 Views
TOLAK UKUR KEIKHLASAN
Muhammad bin Abdawaih berkata, Saya mendengar Al-Fudhail bin ‘Iyâdh
rohimahulloh berkata,
تَرْكُ الْعَمَلِ مِنْ أَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ مِنْ أَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ وَالْإِخْلَاصُ أَنْ يُعَافِيَكَ اللهُ عَنْهُمَا
“Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya`, dan beramal karena manusia adalah kesyirikan. Ikhlas adalah Allah menyelamatkan engkau dari dua perkara tersebut.”
[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ibnu Asâkir, sebagaimana dalam kitab Al-Âtsâr Al-Wâridah ‘Anil Aimmah fi Abwâbil I’tiqâd 1/159]
Abu Idris rohimahulloh berkata,
“Seseorang tidak akan bisa mencapai hakikat ikhlas sampai ia tidak suka dipuji oleh seorang pun atas amalan yang dikerjakannya untuk Alloh Azza wa Jalla ”
(Târîkh Dimasyq, 23/419.)